saat mata ini membelalak
melihat dsikapmu rasanya ingin teriak
dimanakan hati nuranimu?
begitu tega kau permainkan aku?
dulu asa itu indah kurenda
menjadi butir-butir kasih yang mesra
namun kini begitu saja kau koyak luka
kini, hanya sepucuk kata dapat kuberi
menjadikan kamu sepenggal benci
mungkin saat ini atau sampai nanti
tak kan dapat kuhapus rasa ini
rasa benci yang kubawa mati